Sabtu, 05 November 2011

Autobiografi


Namanya adalah mentari hardiyanti, tetapi biasanya temannya memanggil dia dengan thary. Mentari hardiyanti adalah nama yang diberikan oleh tantenya. Nama pertamanya adalah mentari, dimana nama tersebut diberikan karena ia lahir  tanggal 12 Mei 1992 pada saat  matahari sedang terbit. Sebenarnya nama terakhir yang diberikan oleh tantenya adalah harianti. Jadi nama sesungguhnya adalah mentari harianti. Tetapi karena daya ingat tante dan orang tuanya lemah, terkadang mereka selalu bingung ketika ditanyai nama terakhir mentari. Jawaban mereka hampir selalu berbeda-beda. Mentari hendak memilih nama terakhirnya adalah ariyanti, tetapi awal kata dari nama ariyanti membuatnya untuk tidak memilihnya.  Hingga akhirnya, mentari memutuskan nama terakhirnya adalah hardiyanti. Sampai sekarang, itulah nama terakhir yang dia gunakan.
Dia adalah anak pertama dari pasangan Burhanuddin dan Hajrah. Ayahnya berasal dari disidrap. Dia adalah anak ketiga dalam keluarganya. Ia memiliki tiga saudara perempuan. Ayahnya berkerja sebagai seorang guru olahgara di SMA Negeri 7 Makassar. Sedangkan ibunya berasal dari makassar. Ia adalah anak ke empat dari enam bersaudara. Ia memiliki 3 saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Ibunya bekerja sebagai guru biologi di SMA Negeri 6 Makassar. Mentari memiliki satu saudara laki-laki yang bernama apriyanto bur. Ia tidak pernah akur dengan saudara laki-lakinya itu. Namun, ketika mereka berpisah satu sama lain, mereka justru saling mencari. Sekarang adiknya telah bersekolah di SMA Negeri 17 makassar. Mentari tidak pernah merasa iri dengan adiknya kerena adiknya bersekolah di salah satu sekolah terbaik di makassar. Menurutnya, itu cocok dengan adiknya karena adiknya adalah seorang laki-laki dimana ia harus memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibanding saudara perempuannya. Selain itu, dia memang tidak pernah memiliki niat untuk bersekolah di tempat itu.
Mentari sekarang tinggal di BTN Bulurokeng Permai blok c2 no 24 makassar. Semasa kecil, ia tinggal bersama nenek dan tantenya. Sebelum saudara ibunya pindah kerumah mereka masing-masing, rumah neneknya dipenuhi oleh saudara ibunya beserta anaknya. Namun karena mereka ingin hidup mandiri, satu persatu mereka pun mulai meninggalkan rumah itu. Sebelum ibunya ikut pindah kerumah mereka sendiri, ia tinggal bersama neneknya. Mentari banyak mengalami kejadian yang buruk ketika ia kecil. Tangan kirinya tertusuk beling/pecahan kaca ketika ia bermain dengan saudaranya yang membuat kulit tangannya harus terkelupas. Hingga saat ini, bekas tusukan beling itu masih menempel di tangan kirinya. Selain itu, ia juga pernah mengalami kejadian yang hampir melayangkan nyawanya. Setrika menempel di pipinya, dimana kejadian itu membuat ibunya tidak berhenti menangis.
Ketika ia kecil, ia sangat gendut. Pipinya seperti bakpaw. Ketika berumur lima tahun, ibunya mendaftarkannya di TK Merdekayya, dimana tk tersebut berada di dekat rumah neneknya. Setiap ke sekolah, ia selalu diantar dengan becak, dimana becak tersebut tidak hanya membawa mentari saja, melainkan beberapa orang temannya. Temannya selalu kesulitan ketika ia harus memangku mentari yang sangat berat. Karena takut melihat ukuran badan anaknya yang semakin gendut, ibunya memutuskan untuk tidak memberikan ia lagi susu botol. Ia mulai mencoba meminumkannya teh dan ternyata berhasil. Berat badan mentari sedikit demi sedikit akhirnya berkurang. Mentari yang dulu seperti angka nol, sekarang seperti angka satu. Setelah berumur 6 tahun, mentari telah tamat. Ia tamat lebih cepat satu tahun daripada temannya yang lain. Hal ini tidak lain karena bantuan dari tantenya. Tante mentari sangat sayang dengannya. Ia sudah menganggapnya seperti anak sendiri. Pada saat itu, Tantenya yang merupakan kakak dari ibunya, masih belum menikah. Dia sangat senang dengan anak kecil.
Setelah tamat dari TK, ibunya mendaftarkannya di SD Bawakaraeng 2. Sekolah ini berada tidak jauh dari rumah neneknya.dia berangkat kesekolah jalan kaki. Sewaktu SD, dia bukan anak yang rajin datang ke sekolah. Jika ibunya sedang dinas di daerah lain atau sedang menghadiri suatu acara yang membuatnya harus menginap, ia selalu membawa mentari bersamanya sehingga terkadang ia tidak masuk sekolah. Ketika malam hari, mentari selalu disuruh belajar oleh ibunya. Dia harrus mengulang setiap mata pelajaran pada hari itu. Ibunya juga selalu memeriksa pekerjaan anaknya disekolah dengan melihat isi bukunya. Karena dulu mentari masih belum mampu membaca tanpa mengejanya terlebih dahulu, Ibunya selalu membantunya untuk mampu membaca tanpa mengeja. Bahkan ia harus belajar ketika yang lain sudah tidur. Terkadang ia selalu menangis jika tidak mampu melakukan apa yang diperintahkan oleh ibunya.
Ketika berumur 8 tahun, orang tuanya memutuskan untuk pindah di rumah mereka yang berada d BTN Bulurokeng Permai. Mereka membawa adik mentari untuk pindah bersamanya karena umurnya yang masih bayi. Berbeda dengan saudara laki-lakinya, mentari tidak ikut dibawa oleh mereka karena tantenya yang melarang mereka untuk membawanya. Tantenya ingin agar mentari menyelesaikan sekolahnya di tempat itu. Sejak saat itu, mentari pun mulai merasa sepi. Dirumah itu hanya mereka bertiga yaitu mentari, nenek dan tantenya. Dia memiliki sebuah lemari hitam besar di kamarnya. Dia selalu memakai lemari hitam itu sebagai sebuah papan hitam.Dia selalu bermain sendiri. Dia mengubah kamar itu menjadi seperti sebuah kelas kecil. Bantal-bantalnya digunakan sebagai bangku dan tempat tidurnya digunakan sebagai alas duduk. Dengan melakukan permainan itu, dia mengulang kembali pelajaran disekolahnya tadi. Dia juga selalu bermain dengan anak omnya yang dititip di rumah neneknya. Dia sangat sayang dengan sepupunya yang masih kecil itu. Terkadang mereka bermain dengan anak-anak lain, dimana anak-anak itu merupakan tetangga mereka. Ketika sore hari, omnya pun menjemput anaknya yang dititip di rumah neneknya. Dia selalu memberikan uang jajan kepada mentari karena telah menjaga anaknya. Terkadang ketika mereka sedang lembur di kantornya, dia menyuruh mentari untuk menginap di rumah meraka, dimana rumah mereka berada tidak jauh dari rumah neneknya.Disekolah, mentari tidak terlalu bergaul dengan teman laki-laki karena dia selalu mengadu kepada tantenya. Mentari memang sangat dekat dengan tantenya. Dia bahkan sudah menganggap tantenya sebagai ibunya yang pertama, sedangkan ibu kandungnya adalah ibu yang kedua.
Ketika berumur 9 tahun, ia memiliki teman baru dikelasnya. Anak itu hampir sama dengannya. Dia selalu mengadu kepada ibunya. Mentari pun menyadari bahwa sikapnya itu tidak baik karena akan membuat temannya takut untuk berteman dengannya. Dia pun tidak pernah mengadu lagi ketika temannya mangganggunya. Ketika berumur 10 tahun, dia mulai memasuki organisasi pramuka yang ada di sekolahnya. Setiap pulang sekolah, ia berlatih bersama dengan temannya.
Setelah tamat, ibunya membawanya untuk tinggal bersama di rumah mereka. Dia sempat merasa canggung dengan keluarganya sendiri. Dia melanjutkan sekolahnya di SMP Negeri 9 makassar yang berada di jlan prof.Dr. ir soetami. Dia berlangganan ojek. Ojek itu akan mengantar dan menjemputnya dari sekolah. Dia berangkat ke sekolah dengan saudara laki-lakinya. Ketika pulang sekolah, dia bermain dengan anak-anak dekat rumahnya. Mereka selalu bersepeda, main masak-masak dan sebagainya. Dia sangat suka bermain masak-masak. Dia menggunakan tumbuhan/bunga sebagai bahan makanannya. Karena sangat senang bermain dengan temannya, dia selalu pulang di malam hari. Orang tuanya terkadang marah dengannya. Dia selalu terlambat ke sekolah karena sebelum berangkat ke sekolah, ia menonton film kartun terlebih dahulu. Hingga suatu hari, dia terlambat ke sekolah. Di gerbang sekolahnya, Guru BK nya telah menunggu anak-anak yang terlambat. Mereka dihukum oleh guru BK itu. Mereka harus memungut sampah yang berserakan. Setelah itu, nama dan kelas mereka dicatat agar ketika mereka mengulangi kesalahan yang sama, mereka akan ditindaklanjuti dari pihak sekolah. Ketika posemi tiba, mentari selalu ikut lomba senam bersama beberapa temannya, dimana  mereka akan mewakili kelas mereka. Kelas mereka selalu menjadi juara pertama setiap tahunnya.
Namun saat dia kelas 3 SMP, dia tidak lagi sering bermain dengan anak-anak dekat rumahnya. Dia sibuk kursus dari satu tempat  ke tempat lain, mulai dari kursus bahasa inggris sampai matematika. Dia juga harus mengikuti bimbingan belajar dari sekolahnya.
Setelah tamat, ia melanjutkan sekolahnya di tempat ibunya megabdi kepada negara. Dia bersekolah di SMA negeri 6 makassar. Keluarga dari ayahnya menitipkan anaknya untuk tinggal bersamanya. Dia bernama nurul qadri mustafa.  Dia juga di sekolahkan di tempat yang sama dengan mentari. Dia memiliki seorang saudara perempuan yang juga tinggal bersama dengan keluarga mentari. Sebelumnya saudara perempuannya itu lebih dahulu tinggal di rumah. Dia memiliki motor baru tapi tidak tahu mengendarainya. Jadi mentari yang mengendarai motor itu. Mereka selalu berangkat ke sekolah dan pulang bersama.
Kebiasannya dari SMp ternyata tidak berubah. Dia selalu datang terlambat.Mentari adalah anak guru di sekolahnya. Dia memiliki kekurangan maupun kelebihan memiliki orang tua yang merupakan guru di sekolahnya. Jika sedang mengurus sesuatu yang berhubungan dengan pihak sekolah, mereka akan mempermudah pengurusan itu. Namun kekurangannya, Karena dia telah dikenal sebagai anak guru, beberapa orang hanya memanfaatkannya. Selain itu, Karena ibunya adalah seorang guru biologi, dia dituntut untuk pintar di mata pelajaran biologi. Suatu hari, sedang diadakan lomba olimpiade. Setiap sekolah harus mengirimkan siswanya untuk mengikuti setiap mata pelajaran. Setiap siswa memilih satu pelajaran yang mereka kuasai. Mentari pun diajak oleh gurunya untuk ikut di mata pelajaran biologi. Mentari pun mengikuti seleksinya. Setelah beberapa hari, hasilnya pun dikirimkan ke sekolah masing-masing peserta. Mentari sangat kaget karena gurunya membawakan sebuah surat yang berisi bahwa dia lolos di olimpiade tersebut. Dia akan diberikan bekal berupa bimbingan belajar khusus mata pelajaran biologi., tetapi mentari menolaknya setelah berdiskusi dengan ibunya.
Mentari memiliki sebuah grup yang bernama sahabat kepompong., yang terdiri dari 5 orang. Mereka adalah mentari, suriana, wahyuni, siti robiyah, dan cahyo. Mereka dalah teman kelas mentari. Mereka selalu bersama-sama.

Ketika kelas 3 sma, mentari banyak mengikuti kursus maupun bimbingan belajar. Mulai dari bimbingan belajar yang diadakan sekolah maupun luar sekolah, kursus bahasa inggris, kimia bahkan matematika. Semuanya ia lakukan agar dia dapat lulus SMA. Pagi hari dia harus bersekolah. Sepulang sekolah dia harus tinggal untuk mengikuti bimbingan belajar yang diadakan oleh sekolahnya, sepulang sekolah dia harus kursus bahasa inggris dan pada malam hari, dia harus pergi bimbingan belajar yang berlokasi di BTP. Setiap hari dia harus melakukan hal yang sama dan ternyata tidak sia-sia. Dia pun lulus.

Setelah lulus, dia mencoba mendaftar dibeberapa perguruan tinggi negeri bahkan di instansi pemerintahan. Dia lulus di salah satu perguruan tinggi negeri yang dia daftari. Ia lulus di Politeknik negeri ujung pandang, jurusan akuntansi manajerial. Sebelum menjadi m tahasiswa politeknik negeri akuntansi, dia harus mengikuti pengkaderan yang di adakan oleh kampusnya. Ia mengikutinya selama tiga hari. Selain itu, dia juga wajib mengikuti pesantren kilat.
Beberapa bulan kemudian, mentari menerima sebuah kabar bahwa temannya yang bernama suriana telah meninggal dunia. Dia meninggal dunia karena kecelakaan. Dia tenggelam ketika berenang dengan pacarnya. Selain itu, mentari juga harus kehilangan pacar suriana, yang mana dia merupan teman SMP mentari. Sebelum mereka pergi meninggalkan dunia, mereka sempat bercerita dengan mentari tentang pengalaman mereka ketika ke luar kota bersama-sama. Mentari merasa shock mendengar berita tersebut. Namun ia harus merelakan temannya itu. Ia adalah sahabat terbaik untuknya.
Mentari sempat merasa kesusahan dalam mata kuliah akuntansi karena sebelumnya ia belum mengenal apa itu akuntansi. Beberapa temannya telah membantunya dalam mempelajari mata kuliah tersebut. Ia mengikuti pengkaderan himpunan mahasiswa akuntansi. Ada tiga tahap pengkaderan yang harus diikutinya. Pengkaderan pertama, ia harus menulis 100 kata akuntansi beserta pengertiannya, membuat karangan akuntansi yang sangat panjang, membuat kartu nama ukuran besar yang berbentuk kalkulator, tas yang terbuat dari kardus, topi yang terbuat karton, rambut yang dikepang, kaos kaki biru putih, kemeja yang berwarna biru, dan sepatu olahraga yang berwarna hitam. Dia sangat kesusahan melakukan semua syarat yang harus ia penuhi karena jangka waktu yang diberikan kurang dari 24 jam. Pukul 6 pagi, dia berada di kampus. Namun pada hari itu, dia datang terlambat. Dia dihukum lari dan push up oleh seniornya. Siksaan demi siksaan, dia harus rasakan untuk menjadi bagian dari mereka. 12 jam adalah waktu yang sangat panjang dan melelahkan untuknya.
Pada pengkaderan kedua, Mereka pergi ke suatu daerah terpencil. Mentari dan teman yang dikader  membersihkan daerah tersebut, melakukan pertunjukan pada malam hari, melakukan games dan sebagainya. Pada pengkaderan ketiga, senior hanya banyak memberikan materi yang berhubungan dengan HMA.
Pada pertengahan semester satu, ia memutuskan untuk menutupi badannya,rambutnya, tangan dan kakinya karena ia ingin berangkat umroh dengan ibunya. Mentari bukan anak yang berasal dari keluarga yang kaya, tetapi dia telah memiliki rejeki sendiri untuk datang ke rumah Allah. Dia sangat berterima kasih kepada Allah karena banyak orang yang ingin berkunjung kesana tetapi belum diizinkan oleh Allah. Setelah melalui perjalanan yang sangat panjang, dia telah sampai di negara unta tersebut.  Dia harus melakukan beberapa rukun umroh. Dia juga berkunjung di beberapa masjid, mal, dan sebagainya. Dia merasakan sangat senang ketika berada di majid nabawi. Masjid itu sangat bersih dan menakjubkan. Ia bertemu dengan banyak orang dari negara lain. Walaupun ia tidak mengerti bahasa mereka, tetapi mereka sangat ramah kepada mentari dan ibunya. Dia tidak pernah lupa perjalanannya menuju mekkah. Dia berangkat pada sore hari. Jarak antara madinah dan mekkah sangat jauh. Baru pertama kali ia rasakan malam yang begitu indah. Hanya sabda Allah yang ada dipikirannya. Walaupun matanya tertutup rapat, tetapi sabda Allah selalu bergumandang di  hatinya. Seluruh orang yang berada di bus, tidak henti-hentinya menyebutkan nama Allah. Pengalamannya di sana tidak akan ia lupakan.
Sekarang mentari telah semester 4. Ia ingin cepat menyelesaikan kuliahnya.  Dia sangat suka mendengar musik. Terkadang, dia bermain game di komputer sambil mendengarkan musik. Terkadang ia berpikir bahwa lagu itu sesuai dengan perasaannya sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar