Sabtu, 05 November 2011

TARGET COSTING



Latar Belakang :
Sehubungan dengan permintaan konsumen yang ingin produk bermutu tinggi dan murah, sehingga perusahaan selalu dituntut membuat produk baru hasil perbaikan-perbaikan. Jadi perusahaan perlu menjalankan System Manajemen Biaya Total yang terdiri dari :
  1. Penentuan Biaya Target / Genkakikaku à Sistem untuk mendukung proses pengurangan biaya dalam tahap design produk
  2. Penentuan biaya Keizen / Genkakaizen à Sistem untuk mengurangi biaya dalam proses pemanufakturan produk yang ada dengan cara-cara tertentu.

Definisi Target Costing :
Penentuan biaya yang diharapkan untuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan.

Target Costing menentukan biaya berdasarkan harga yang kompetitif à sehingga yang gunakan Target Costing harus sering mengadopsi ukuran-ukuran penurunan biaya yang ketat atau merancang ulang produk atau proses produksi agar dapat memenuhi harga yang ditentukan pasar tetapi tetap dapatkan laba.

Harga Kompetitif – Laba yang Diingini à    Biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
                                                                        Membuat suatu produk à Target Costing

Target Costing dapat dicapai jika à memaksa lakukan efisiensi / pengeliminasian pemborosan-pemborosan atau lakuin keizen (continuous improvement) à artinya : Tentukan harga serendah-rendahnya untuk memaksa tiap orang memaksimumkan efisiensi di segala hal à agar bisa untung maksimum.
Dengan demikian Target Costing membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif, dimana Target Costing adalah bentuk strategi umum dalam industri saat menghadapi persaingan yang sangat ketat dimana pbedaan sangat kecil di dalam harga dapat menarik perhatian besar konsumen (apalagi barang yang memiliki subtitusi)

Contoh Kasus :
Henry Ford menghadapi persaingan yang memaksa ia mencari-cari cara agar dapat menurunkan biaya dari tahun ke tahun, pada saat yang sama harus menghasilkan produk dengan kualitas bagus dan fungsi produk yang baik à Artinya Henry Ford menjalankan apa yang dikenal dengan Target Costing.

Henry Ford memiliki 2 alternatif turunkan biaya :
  1. Mengintegrasikan teknologi pemanufakturan maju
  2. Design ulang terhadap produk à merancang produk dengan  biaya lebih rendah tanpa mengurangi kualitas produk, misalnya dengan cara mengganti splash shield dari bahan plastic baru dengan bahan plastic daur ulang
Cara yang ke-2 lebih umum dilakukan karena cara ini diyakini akan berpengaruh besar terhadap total biaya selama siklus hidup produk

Ada 5 (lima) tahap pengimplementasian pendekatan target costing :
  1. Menentukan harga pasar kompetitif
  2. Menentukan laba yang diharapkan
  3. Menghitung target biaya pada harga pasar dikurangi laba yang diharapkan
  4. Gunakan rekayasa nilai (value) untuk mengidentifikasi cara-cara yang dapat digunakan agar terjadi penurunan biaya produksi
  5. Estimasi Biaya setelah rekayasa nilai
  6. Aktivitas-aktivitas untuk mencapai Biaya target à Keizen Costing / Genkakaizen
Cara ke-4 hingga ke-6 dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai target biaya.







REKAYASA NILAI (VALUE)
à Digunakan dalam Target Costing untuk menurunkan biaya produksi melalui analisis konsumen, yang digunakan untuk mengidentifikasi preferensi konsumen yang kritis/penting guna mengetahui konsumen maunya produk yang kaya apa berhubungan dengan fungsi-fungsinya, jika ada produk hasil inovasi atau produk baru.

Klasifikasi produk berdasarkan fungsionalitasnya dibagi menjadi 2 (dua) :
1.        Kelompok produk yang fungsionalitasnya relatif mudah ditambah/dikurangi à kelompok produk yang sering berubah model /  sering mengalami perbaikan / sering alami perubahan preferensi konsumen. Contoh : Mobil, handphone, jam tangan dll
à Untuk kelompok ini, produsen harus selalu inovatif à Cycle Life Productnya pendek, misalnya dalam produksi mobil dituntut selalu dapat menghasilkan mobil dengan penampilan baru, tambahan fasilitas keamanan sedang dalam computer software selalu dituntut untuk hasilkan software dengan kemampuan melakukan analysis yang lebih baik dan tepat.
2.        Kelompok produk yang fungsionalitasnya relatif stabil (tidak sering terjadi perubahan model). Produk dalam golongan ini, modelnya relatif stabil / tidak sering mengalami perubahan preferensi konsumen. Contohnya : Peralatan konstruksi, truk, alat kedokteran dll à produk-produk ini
à Untuk kelompok ini produsen harus merancang fungsionalitas produk sebaik mungkin (karena cendrung stabil)

Untuk produk Kelompok ke-1 à peran REKAYASA NILAI dibutuhkan melalui ANALISIS FUNGSIONAL à dilakukan pengkajian kinerja dan biaya dari masing-masing fungsi produk sehingga dapat diseimbangkan antara ke-2nya.
Idealnya adalah kinerja / fungsi produk yang diharapkan konsumen (preferensi konsumen) tercapai dengan tetap mempertahankan biaya rendah à Proses Benchmarking (Mengikuti hal-hal positif yang pernah dijalankan oleh perusahaan-perusahaan sejenis) ikut dilibatkan

Contohnya :
Industri mobil à preferensi konsumen maunya ada perbaikan ‘safety airbag’. Produsen akan  melakuka analisis fungsional dengan mencari informasi berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk perbaikan ‘safety airbag’ à kemudian membandingkan dengan kendala target costing-nya à tentukan apa masih bisa Target Costing dicapai jika perbaikan ‘safety airbag’ dilakukan ????
à Bila ternyata Target Costing tidak dapat tercapai à cari cara-cara yang bisa kembali mencapai Target Costing sehingga preferensi konsumen dapat tercapai à Gunakan cara-cara manufaktur maju seperti Continuous Improvement, benchmarking dll…

Untuk produk Kelompok ke-2 à gunakan Analisis Design
Ø  Tim design menyiapkan beberapa design produk yang memiliki biaya rendah dan kompetitif, dimana tiap design punya keistimewaan yang serupa tetapi tampilan dan biaya yang berbeda.
Ø  Tim design bekerja bersama dengan seorang manajemen biaya untuk dapat menentukan design yang terbaik dengan tidak melebihi Target Costing sekaligus memenuhi preferensi konsumen

KEIZEN COSTING
o   Tujuannya untuk menurunkan biaya produksi
o   Terjadi dalam proses pengolahan produk (berbeda target costing terjadi dalam proses design produk)
o   Penyempurnaan yang berkesinambungan dengan melibatkan semua orang dalam organisasi .
o   Keizen memayungi sebagian besar praktik-praktik kegiatan produksi seperti : Orientasi palanggan, robotic, otomasi, JIT, Tanpa Cacat dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar